Embedded Question
Berikut empat aturan Embedded Question yang harus Anda perhatikan:
1. Embedded Question tersusun dengan pola subject mendahului verb.
Question : Can you take me home? (Dapatkah Anda mengantar saya pulang?)
Embedded Question : I wonder if you could take me home (Saya berharap jika Anda dapat mengantar saya pulang)
2. Jika Embedded Question merupakan bagian dari kalimat pertanyaan maka diakhiri oleh tanda tanya. Namun, jika merupakan bagian dari sebuah pernyataan, maka Embedded Question diakhiri dengan tanda baca titik (.)
Question : Why didn’t he finish his job? (Kenapa dia tidak menyelesaikan pekerjaannya)
Embedded Question : Do you have any idea why he didn’t finish his job? (Apakah Anda tahu mengapa dia tidak menyelesaikan pekerjaannya?) dalam kalimat pertanyaan
Embedded Question : I’m not sure why he didn’t finish his job (Saya tidak yakin mengapa dia tidak menyelesaikan pekerjaannya)
3. Jika tidak ada kata tanya (where, why, who, what, when, how), maka gunakan if, whether atau whether or not.
Question : Can she speak English? (Dapatkah Anda berbicara bahasa Inggris?)
Embedded Question : Do you know whether she can speak English? (Apakah Anda tahu jika dia dapat berbicara bahasa Inggris?)
4. Contraction (gabungan dari dua kata) tidak digunakan di akhir kalimat
Question : Who are they? (Siapakah mereka)
Embedded Question : Do you know they are? bukan Do you know they’re? (Apakah Anda tahu siapa mereka?)
Related Links: Jenis Kalimat dalam Bahasa Inggris Kualitas Bahasa Inggris di Pendidikan Formal
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN EMBEDDED QUESTION
Di dalam struktur kalimat bahasa Inggris, terdapat bentuk pertanyaan yang berbeda dengan kalimat pertanyaan pada umumnya. Kalimat pertanyaan tersebut dikenal dengan Embedded Question, yaitu suatu bentuk pertanyaan yang disisipkan pada kalimat pernyataan atau pertanyaan lainnya. Pola Embedded Question tidak seperti pertanyaan pada bahasa Inggris lazimnya, yaitu :
Subject + verb + question word + subject + (auxiliary) verb
Embedded Question digunakan ketika ingin mengajukan pertanyaan yang lebih sopan atau membicarakan hal yang tidak diketahui oleh pembicara. Umumnya Embedded Question diletakkan setelah frasa sebagai berikut:
• Could you tell me...
• I wonder...
• Do you know...
• Please tell me...
• I’m not sure...
• I wanted to know...
• I have no idea...
• I can’t remember...
• Can you remember...
PENGERTIAN CONDITIONAL SENTENCE
Dalam Bahasa Indonesia, conditional sentence adalah kalimat pengandaian, bisa juga disebut dengan kalimat bersyarat, yang mungkin terjadi jika syarat terpenuhi.
Conditional sentence mempunyai dua bagian, yaitu if-clause dan main clause. Lihat kalimat berikut:
“If I study hard, I will pass the exam.”
(Jika saya belajar dengan giat, saya akan lulus ujian.)
(Jika saya belajar dengan giat, saya akan lulus ujian.)
- If I study hard adalah if-clause, dan
- I will pass the exam adalah main clause.
Secara umum, conditional sentence dibagi menjadi 3, yaitu tipe 1, 2, dan 3. Jangan khawatir kita akan bahas semuanya!
POLA/RUMUS CONDITIONAL SENTENCE
Berikut adalah pola/rumus conditional sentence tipe 1, 2, dan 3:
Tipe conditional sentence | If-clause | Main Clause |
---|---|---|
Tipe 1 | If+present simple If I study hard, | ... will+infinitive I will pass the exam. |
Tipe 2 | If+past simple If I studied hard, | ... would+infinitive I would pass the exam. |
Tipe 3 | If+past perfect If I had studied hard, | ... would+have+past participle I would have passed the exam. |
Posisi if-clause dan main clause tersebut dapat dibalik dan tidak mengubah maknanya, contoh:
“If I study hard, I will pass the exam.”
“I will pass the exam if I study hard.”
“I will pass the exam if I study hard.”
PENJELASAN LENGKAP 3 TIPE CONDITIONAL SENTENCES
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai conditional sentence tipe 1, 2 dan 3.
CONDITIONAL SENTENCE TIPE 1
Conditional sentence tipe 1 digunakan untuk merujuk pada hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan dimana situasinya real/nyata. Pada tipe ini, jika syarat terpenuhi, maka kemungkinan masih bisa terjadi.
Beberapa contoh conditional sentence tipe 1:
If-clause | Main clause |
---|---|
If+present simple | ... will+infinitive |
If it rains, | I will stay at home. |
If you invite me, | I will come to your party, |
If he gives her chocolate, | she will be happy. |
If it doesn't rain, | we will go to the library. |
CONDITIONAL SENTENCE TIPE 2
Conditional sentence tipe 2 digunakan untuk: pertama, membicarakan hal-hal di masa depan yang mungkin tidak akan terjadi (seperti membayangkan mimpi misalnya). Contoh:
If I got scholarship, I would continue my study in London.
(but probably I will not get the scholarship.)
(but probably I will not get the scholarship.)
Seandainya saya mendapatkan beasiswa, saya akan melanjutkan kuliah di London.
(tapi mungkin saya tidak mendapatkan beasiswa itu.)
(tapi mungkin saya tidak mendapatkan beasiswa itu.)
Kedua, untuk membicarakan hal-hal yang terjadi di masa sekarang, yang mustahil terjadi.
If I were you, I would stop smoking.
(but I cannot be you.) Mustahil bagi saya untuk menjadi kamu.
(but I cannot be you.) Mustahil bagi saya untuk menjadi kamu.
Berikut adalah contoh conditional sentence tipe 2:
If-clause | Main clause |
---|---|
If+past simple | ... would+infinitive |
If I had time, | I would go with you. |
If she met her mother, | She would be happy. |
If I were 25, | I would get married. |
If I were you, | I would continue my study. |
CONDITIONAL SENTENCE TIPE 3
Conditional sentence tipe 3 digunakan untuk menggambarkan situasi masa lalu yang tidak terjadi dan membayangkan hasil dari situasi tersebut. Tipe ini mengungkapkan kebalikan dari fakta yang dihadapi. Lihat contoh berikut:
If I had finished my study, I would have worked at big company.
(but I didn’t finish my study and I didn’t work at big company.)
(but I didn’t finish my study and I didn’t work at big company.)
Jika dulu saya menyelesaikan kuliah saya, saya akan bekerja di perusahaan besar.
Tapi faktanya saya tidak menyelesaikan kuliah saya, dan saya tidak bekerja di perusahaan besar.
Tapi faktanya saya tidak menyelesaikan kuliah saya, dan saya tidak bekerja di perusahaan besar.
Contoh lain dari conditional sentence tipe 3:
If-clause | Main clause |
---|---|
If+past perfect | ... would+have+past participle |
If I had locked the car, | the thief would not have stolen my car. |
If I had known about your problem, | I would have offered help. |
If my parents had been in Bandung, | I would have visited them everyday. |
If she hadn't taken the course, | she wouldn't have gotten the scholarship. |
If she hadn’t taken the course, she wouldn’t have gotten the scholarship.
(but she took the course and she got the scholarship.)
(but she took the course and she got the scholarship.)
Jika dulu dia tidak mengambil kursus, dia tidak akan mendapatkan beasiswa itu. Tapi faktanya dia mengambil kursus itu dan mendapatkan beasiswa.
Perhatikan!!! Pada conditional sentence tipe 3, had bisa ditempatkan di awal dengan menghilangkan if, atau disebut sebagai bentuk inversi.
- If I had locked the car, the thief wouldn’t have stolen my car.
- Had I locked the car, the thief wouldn’t have stolen my car.
Contoh lain:
- If my parents had been in Bandung, I would have visited them everyday.
- Had my parents been in Bandung, I would have visited them everyday.
Degrees of Comparison
Pengertian Degree of Comparison
Degree of comparison adalah bentuk adjective atau adverb yang menyatakan perbandingan.
Lihat juga:
Macam, Aturan, dan Contoh Kalimat Degrees of Comparison
Positive Degree
Ketika digunakan untuk menyatakan perbandingan, positive degree harus digunakan bersama kata as. Positive degree memiliki bentuk standar tanpa perubahan: big, carefully, difficult, easy, rich, etc.
Contoh Kalimat Positive Degree:
adjective | The task is not as difficult as you imagine. (Tugas tersebut tidak sesulit yang kamu bayangkan.) |
---|---|
adverb | He drives as carefully as my father in the residential area. (Dia mengemudi sehati-hati ayahnya di area perumahan.) |
Comparative Degree
Comparative adjective dan comparative adverbdigunakan untuk membandingkan dua hal. Kebanyakannya adjective atau adverb satu suku kata ditambahkan akhiran -er, sedangkan dua suku kata atau lebih diawali dengan kata more. Khusus untuk dua suku kata adjective dengan akhiran -y, akhiran tersebut dihilangkan lalu ditambahkan -ier. Ketika berada di dalam kalimat, degree of comparison ini biasanya ditemani kata than.
Contoh Comparative Degree | Contoh Kalimat Comparative Degree |
---|---|
Comparative Adjective | |
cold-colder, patient-more patient, happy-happier | Your heart is colder than ice. (Hatimu lebih dingin dari es.) |
Comparative Adverb | |
fast-faster, gently-more gently | I ran faster than you did. (Saya berlari lebih cepat dari kamu.) |
Superlative Degree
Baik superlative adjective maupun superlative adverb berfungsi untuk membandingankan tiga atau lebih hal. Mayoritas satu suku katanya ditambahkan akhiran -est, sedangkan lebih dari satu suku kata diawali dengan kata most. Adapun untuk dua suku kata adjective dengan akhiran -y, akhiran tersebut dihilangkan lalu ditambahkan -iest. Ketika berada di dalam kalimat, superlative degree diawali dengan kata the.
Contoh Superlative Degree | Contoh Kalimat Superlative Degree |
---|---|
Superlative Adjective | |
cold-coldest, patient-most patient, happy-happiest | Your heart is the coldest of all. (Hatimu adalah yang terdingin dari semuanya.) |
Superlative Adverb | |
fast-fastest, gently-most gently | I run the fastest in my class. (Saya berlari paling cepat di kelas.) |